Marilah kita bersama-sama menyakinkan tekad, ucap dan perilaku kita bahwa puja dan puji itu tetap keagungan Allah SWT, juga rahmat dan salam yang dahulu disebarluaskan oleh junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat-nya, yang sampai saat ini alhamdulillah rahmat dan salam tersebut telah kita terima dan dirasakan oleh kita semua sehingga kita dapat berkumpul di majelis yang berbahagia ini. Insya Allah akan menjadikan diri kita sekeluarga tetap dalam keagungan Allah SWT sehingga kita semua selamat di dunia dan selamat di akhirat.
Guna menunaikan kewajiban sebagai pembukaan kita hari ini, mari kita kemukakan ayat Al-qur’an yang berbunyi :
“Alam Ya’ni Lilladziina Aamanuu An Takhsya’a Quluubuhum Lidzikri Lillaahi Wa Maa Nazala Minal Haqqi Wa Laa Yakuunuu Ka’ ladziina ‘uutu ‘lkitaaba Min Qablu Fathaala Alayhimul Amadu Faqasat Quluubuhum. Wa Katsiirun Min Hum Faasiquuna.” (Al-Hadiid 16).
(tafsir arti) : “Apa belumkah tiba waktunya bagi orang-orang yang beriman, bahwa tunduk hati mereka untuk mengingat keagungan Allah dan kebenaran yang diturunkannya (Qur’an), dan bahwa mereka tiada seperti orang-orang ahli kitab sebelum mereka, maka telah panjang masa antara mereka dan antara nabinya, lalu menjadi kasar (keras) hati mereka dan kebanyakan mereka itu fasik”
Saudara-saudara yang sama-sama dimuliakan Allah SWT.
Ayat ini turun di kota Madinnah, dikarenakan kaum muhajirin dibantu/ditolong dan dibelanjai “hidup dan penghidupan mereka”, dengan kesenangan dan kemewahan yang melebihi pada saat mereka tinggal di Makkah, dengan kehidupan yang mewah dan kebahagiaan tersebut yang dijalani kaum Muhajirin, sehingga hilanglah tatanan kehidupan yang seharusnya dijalani sesuai dengan hukum-hukum yang telah diperintahkan Allah SWT melalui Malaikat Jibril kepada Pembawa Risalah Muhammad SAW yaitu kita manusia khususan umat Muhammad harus tunduk, taat dan patuh pada Al-qur’an dan Al-Hadist “Sahih” dan menurut keperluannya.
Maka oleh sebab kemewahan yang berlebih-lebihan itulah ada sebagian dari kaum Muhajirin hilang kekyusukannya, hilang tunduk/tawadhunya kepada ibdah-ibadah yang telah diperintah oleh hukum-hukum islam pada saat itu. Maka dikala situasi dan kondisi seperti demikian turunlah ayat Al-qur'an Surat al-Hadid ayat 16 yang sesungguhnya tertuju kepada kaum Muhajirin tersebut. Sejak turun surat tersebut, kaum Muslimin yang masih kokoh iman islam benar-benar patuh pada ayat tersebut.
Untuk maksud "perbaikan persaudaraan" dan persatuan dikalangan umat islam Allah memberikan petunjuk agar umat manusia menuruti garis-garis yang sudah ditentukan oleh hukum-hukum Allah SWT, sebagaimana tersebut dalam Surat al-Hujjarat, yaitu :
Pertama : Laa yaskar qauman min qaumin, "jangan menghina satu golongan kepada golongan lainnya"
Kedua : Laa talmidzuu anfusakum, "jangan caci-bercacian antara sesama kamu"
Ketiga : Walaa tanaabadzuu bil alqaab, "jangan pula panggil memanggil dengan gelaran yang buruk (yakni jangan bid'ah membid'ahkan, jangan kafir mengkafirkan, atau munafiq memunafiqkan)"
Keempat : ijtanibuu katsiiran mina'zzhanni, "jauhilah sangka-sangkaan"
Kelima : Walaa tajassasuu wala yaaghtab ba'dukum ba'dha, "janganlah kamu mencari-cari aib/salah orang lain dan jangan upat berisiupatan".
Inilah petunjuk dan garis hukum Allah sebagaimana dalam Surat An-Nisaa ayat 59 yang berbunyi : "Ati'ullaha Wa Ati'urosulla Wa'ulil Amri Minkum". Begitu juga didalam hadist "Irhamu man fil ardi yarhamukum man pissamai", harus welas asih (kasih sayang) kamu semua kepada yang ada di atas bumi nanti bakal di welas asih kamu semua oleh orang yang di atas langit (yang tidak disangka-sangka). dan juga menurut hadist : "Al-islamu man salimal muslimuna bihi sanihi wayahdihi", yang namanya islam itu adalah orang yang suka selamat menyelamatkan dengan sesama temannya dari lisan dan oleh perbuatannya. (teman disini dimaksudkan tidak memandang suku, bangsa, ras/keturunan dan agama)......
Author : adam
1 Komentar
Demi masa sesungguhnya manusia kerugian
BalasHapusMelainkan yang beriman dan beramal sholeh
Demi masa sesungguhnya manusia kerugian
Melainkan nasehat kepada kebenaran dan kesabaran
a a a.....
Gunakan kesempatan yang masih diberi moga kita takkan menyesal
Masa usia kita jangan disiakan kerna ia takkan kembali
Ingat lima perkara sebelum lima perkara
Sihat sebelum sakit
Muda sebelum tua
Kaya sebelum miskin
Lapang sebelum sempit
Hidup sebelum mati
(Ingat lima perkara sebelum lima perkara)
(Ingat lima perkara sebelum lima perkara)
Demi masa sesungguhnya manusia kerugian
Melainkan yang beriman dan beramal sholeh
Gunakan kesempatan yang masih diberi moga kita takkan menyesal
Masa usia kita jangan disiakan kerna ia takkan kembali
Ingat lima perkara sebelum lima perkara
Sihat sebelum sakit
Muda sebelum tua
Kaya sebelum miskin
Lapang sebelum sempit
Hidup sebelum mati
(Ingat lima perkara sebelum lima perkara)
(sihat sebelum sakit)
Muda sebelum tua
Kaya sebelum miskin
Lapang sebelum sempit
(Ingat lima perkara) Hidup sebelum mati
(sebelum lima perkara) Sihat sebelum sakit
(Ingat lima perkara sebelum lima perkara) Muda sebelum tua
(Ingat lima perkara) Kaya sebelum miskin
(sebelum lima perkara) Lapang sebelum sempit
(Ingat lima perkara sebelum lima perkara) Hidup sebelum mati
(Ingat lima perkara sebelum lima perkara) Hidup sebelum mati
(Ingat lima perkara sebelum lima perkara)
jadi ingat 5 perkara ^^