Facebook

header ads

Global Warming


"Panas banget ya hari ini!" Seringkah Anda mendengar pernyataan tersebut terlontar dari orang-orang di sekitar Anda ataupun dari diri Anda sendiri? Anda tidak salah, data-data yang ada memang menunjukkan planet Bumi terus mengalami peningkatan suhu yang mengkhawatirkan dari tahun ke tahun. Selain makin panasnya cuaca di sekitar kita, Anda tentu juga menyadari makin banyaknya bencana alam dan fenomena-fenomena alam yang cenderung semakin tidak terkendali belakangan ini. Mulai dari banjir, puting beliung, semburan gas, hingga curah hujan yang tidak menentu dari tahun ke tahun.

Sadarilah bahwa semua ini adalah tanda-tanda alam yang menunjukkan bahwa planet kita tercinta ini sedang mengalami proses kerusakan yang menuju pada kehancuran! Hal ini terkait langsung dengan isu global yang belakangan ini makin marak dibicarakan oleh masyarakat dunia yaitu Global Warming (Pemanasan Global).

Apakah pemanasan global itu? Secara singkat pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata permukaan bumi. Pertanyaannya adalah: mengapa suhu permukaan bumi bisa meningkat?

Penyebab Pemanasan Global


Penelitian yang telah dilakukan para ahli selama beberapa dekade terakhir ini menunjukkan bahwa ternyata makin panasnya planet bumi terkait langsung dengan gas-gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktifitas manusia.

Khusus untuk mengawasi sebab dan dampak yang dihasilkan oleh pemanasan global, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) membentuk sebuah kelompok peneliti yang disebut dengan International Panel on Climate Change (IPCC). Setiap beberapa tahun sekali, ribuan ahli dan peneliti-peneliti terbaik dunia yang tergabung dalam IPCC mengadakan pertemuan untuk mendiskusikan penemuan-penemuan terbaru yang berhubungan dengan pemanasan global, dan membuat kesimpulan dari laporan dan penemuan-penemuan baru yang berhasil dikumpulkan, kemudian membuat persetujuan untuk solusi dari masalah tersebut.

Salah satu hal pertama yang mereka temukan adalah bahwa beberapa jenis gas rumah kaca bertanggung jawab langsung terhadap pemanasan yang kita alami, dan manusialah kontributor terbesar dari terciptanya gas-gas rumah kaca tersebut. Kebanyakan dari gas rumah kaca ini dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil pada kendaraan bermotor, pabrik-pabrik modern, peternakan, serta pembangkit tenaga listrik.

Apa itu Gas Rumah Kaca?


Atmosfer bumi terdiri dari bermacam-macam gas dengan fungsi yang berbeda-beda. Kelompok gas yang menjaga suhu permukaan bumi agar tetap hangat dikenal dengan istilah “gas rumah kaca”. Disebut gas rumah kaca karena sistem kerja gas-gas tersebut di atmosfer bumi mirip dengan cara kerja rumah kaca yang berfungsi menahan panas matahari di dalamnya agar suhu di dalam rumah kaca tetap hangat, dengan begitu tanaman di dalamnya pun akan dapat tumbuh dengan baik karena memiliki panas matahari yang cukup. Lihat Gambar 1 untuk melihat cara kerja gas rumah kaca.



Planet kita pada dasarnya membutuhkan gas-gas tesebut untuk menjaga kehidupan di dalamnya. Tanpa keberadaan gas rumah kaca, bumi akan menjadi terlalu dingin untuk ditinggali karena tidak adanya lapisan yang mengisolasi panas matahari. Sebagai perbandingan, planet mars yang memiliki lapisan atmosfer tipis dan tidak memiliki efek rumah kaca memiliki temperatur rata-rata -3° celcius.

Kontributor terbesar pemanasan global saat ini adalah Karbon Dioksida (CO), metana (CH4) yang dihasilkan agrikultur dan peternakan (terutama dari sistem pencernaan hewan-hewan ternak), Nitrogen Oksida (NO) dari pupuk, dan gas-gas yang digunakan untuk kulkas dan pendingin ruangan (CFC). Rusaknya hutan-hutan yang seharusnya berfungsi sebagai penyimpan CO juga makin memperparah keadaan ini karena pohon-pohon yang mati akan melepaskan CO yang tersimpan di dalam jaringannya ke atmosfer.

Setiap gas rumah kaca memiliki efek pemanasan global yang berbedabeda. Beberapa gas menghasilkan efek pemanasan lebih parah dari CO. Sebagai contoh sebuah molekul metan menghasilkan efek pemanasan 23 kali dari molekul CO. Molekul NO bahkan menghasilkan efek pemanasan sampai 300 kali dari molekul CO. Gas-gas lain seperti chlorofluorocarbons (CFC) ada yang menghasilkan efek pemanasan hingga ribuan kali dari CO. Tetapi untungnya pemakaian CFC telah dilarang di banyak negara karena CFC telah lama dituding sebagai penyebab rusaknya lapisan ozon.

Tulisan ini saya ambil dan telah mendapat izin dari sumber dari sebuah buku Global Warming yang disadur oleh Agus R dan Rudi S untuk edisi pertama bulan April 2008, kunjungi website mereka di http://hiduplebihmulia.wordpress.com.

Author : Yudhi

Posting Komentar

15 Komentar

  1. Ancaman bahaya pemanasan global, nampaknya memang kian terbukti. Bahwa pada kurun waktu mendatang ini akan semakin banyak daerah-daerah yang mengalami banyak perubahan tingkat pemanasan bumi. Misalnya kota Bandung yang tadinya bercuaca dingin, kini sudah kian memanas. Begitu pula misalnya lagi di kota Bukittinggi, idak lagi sesejuk lima tahun lalu dibandingkan dengan keadaan sekarang. Apakah hal itu merupakan pengaruh langsung dari penyebab pemanasan global? Maka perlu upaya terus-menerus dilakukan peringatan-peringatan global. Terima kasih. http://www.opungregar.wordpress.com.

    BalasHapus
  2. Saya setuju sekali Pak Opung, tetap emang tidak gampang melakukan hal ini. Sebenernya hal ini dikarenakan ketidaktahuan masalah tsb, boro2 peduli lingkungan, makan aja susah kali ye...:)

    BalasHapus
  3. wah.., ngga nyesal nie nyasar dari adwords.

    Iya, saya setuju banget pak opung..., semuanya adalah karena ketidaktahuaan masalah itu, iya
    aq setujua juga tuh sama pendapat yudhi.

    urusan perut saja susah, gimana lingkungan. he he :-)

    BalasHapus
  4. Hehe... AdWords nya ngawurd ya mas? tp ndak papa kejaring jg orang2 kayak mas Afrid yang baik hati mau klik!

    BalasHapus
  5. tulisannya keren....
    kita emang perlu tau dan perlu mencoba untuk memperbaikinya dari diri kita. trs tulisannya harus disebar tuuhh... biar pada tau...
    thx ya...

    BalasHapus
  6. Ya memang perlu disebar biar banyak tau, silakan aja disalin untuk ditulis dimana-mana, tp jgn lupa me-refer ke url halaman ini sbg sumber resminya, terima kasih.

    BalasHapus
  7. wah bagus sekali artikelnya. sering-sering seperti ini ja.

    BalasHapus
  8. saya sangat berterimakasih atas kepedulian bapak pada lingkungan terutama pada bumi kita. seharusnya pengertian2 ini haruslah kita tanamkan pada sejadini, agar anak2 terzebut terbiasa melakukan hal2 yang tidak merusak bumi kita, dan senantiasa menjaga lingkungan hidup. sekalilagi mator suwon

    BalasHapus
  9. SEBELUM BENCANA MELANDA
    Artist: Kartos;

    Aku berjalan..melintasi malam
    Kumenepi disejuknya pagi
    Mengaduk Khayalan
    menggugah kenangan
    akan lukisan alam
    tercipta sempurna disana

    Namun kutersentak, pandangi semua
    Engkau tlah berubah, tak lagi sama
    Engkau tak lagi indah, engkau tak lagi gagah
    Meredup Memudar Meradang
    Menahan derita.....Menangis....

    Kehancuran.. karna ulah manusia
    Akal tersingkir Tak lagi bicara
    Nafsu serakah Membakar menjajah
    Kekuasaanpun tak mampu hentikan bencana

    Hei sobat kubertanya apa yang kan tersisa
    untaian keindahan Semua tlah sirna
    Tergilas roda jaman ... Dilibas keangkuhan
    Hei sobat berbuatlah
    Sebelum bencana melanda

    http://www.sixteenhole.com/profile/kartos

    BalasHapus
  10. Mas,, Bagus sekali Artikelnya...saya harap ke depannya akan lebih banyak lagi informasinya........

    BalasHapus
  11. wa'alaikumsalam wr wb

    BalasHapus
  12. bagus artikelnya...!!!!! sukses buat mas yudhi, jangan bosan buat nulis kayak gini yahh..!!!!!

    BalasHapus
  13. maka Dri itu Qta Hrz menjaga Bumu Kita,.,
    Terhadap pemanasan Global warming,/,/

    BalasHapus
  14. maka Dri itu Qta Hrz menjaga Bmi Kita,.,
    Terhadap pemanasan Global warming,/,/

    BalasHapus